Nama saya ANGIE RIYANTI RINNUS, sekarang saya kuliah di Universitas Gunadarma jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Saya lulusan dari SMAN2KS, SMP YPWKS, SD 5 KS, TK 4 KS. Saya lahir di Serang pada tanggal 27 September 1992. Saya tinggal di Cilegon – Banten, tetapi karena tempat tinggal saya jauh dari Depok saya pun kost di daerah Depok tepatnya di jalan Kapuk. Saya adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Adik yang pertama duduk di bangku SMP dan yang kedua masih di bangku SD.
Cita-cita saya waktu masih duduk di bangku sekolah dasar adalah ingin menjadi dokter, ketika saya SMP saya semakin yakin akan cita-cita saya karena prestasi yang saya dapatkan cukup memuaskan. Tetapi pada saat saya SMA keputusan itu menjadi sebuah angan-angan ketika saya di putuskan masuk jurusan IPS. Pada saat itu saya bingung untuk memilih cita-cita baru, keinginan saya untuk kuliah di kedokteran harus saya gagalkan. Seiring dengan berjalannya waktu saya pun perlahan dapat merasakan bahwa ini lah kehidupan IPS , yang jauh dari unsur-unsur kimia dan tidak ada pelajaran biologi. Awalnya saya beranggapan bahwa anak IPS itu tidak ada tantangan, tetapi setelah mengetahui pelajaran akuntansi saya baru merasakan bahwa dalam pelajaran ini lah saya mendapatkan tantangan. Saya pun mulai menyukai akuntansi, berawal dari guru yang cara mengajarnya bisa cepat di mengerti dan rumus yang tidak terlalu sulit untuk di hafal. Nilai-nilai yg saya dapatkan pun tidak buruk, itu yang menjadikan saya ingin menata cita-cita saya kembali. Sekarang saya memiliki cita-cita yaitu ingin menjadi accounting. Dan itu berhubungan dengan jurusan yang saya ambil sekarang di Universitas Gunadarma.
Kekuatan saya untuk mewujudkan cita-cita itu berasal dari kepercayaan diri saya, karena apa yang saya dapatkan saat ini adalah merupakan usaha saya untuk menggapai cita-cita di masa depan nanti. Setelah dewasa ini saya tidak mementingkan pertanyaan “menjadi apa saya selanjutnya ?” tetapi saya lebih berprinsip bahwa saya kelak akan menjadi seseorang yang membanggakan bagi orang tua, keluarga, teman-teman. Kekuatan yang terpenting adalah dukungan dari orang-orang terdekat, terutama orang tua. Walaupun saya percaya akan kemampuan saya tetapi dukungan mereka adalah tambahan kekuatan untuk saya lebih berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi. Intinya kekuatan saya muncul dari dukungan-dukungan orang terdekat. Setelah mendapatkan dukungan saya pun tidak lupa berusaha, seperti hal nya saat ini saya sedang berusaha mendapatkan nilai yang maksimal supaya IP yang saya dapatkan tidak di bawah 3.25 . setelah semua usaha saya lakukan, keputusan Yang Maha Kuasa lah yang menjadi penentu semuanya. Maka dari itu doa pun begitu penting setelah kita berusaha.
Dari kekuatan yang saya miliki, ada kelemahan-kelemahan yang dapat mengganggu konsentrasi saya dalam mencapai tujuan. Seperti pada saat saya mendapatkan tugas dari dosen, karena waktu yang diberikan relatif lama itu yang membuat saya lupa akan tugas tersebut. Kelemahan lainnya adalah ketika saya akan menghadapi UTS, UAS, dan Praktek. Perasaan deg-degan dan kekhawatiran slalu menutupi semangat saya, yang menjadikan saya kalah sebelum mencoba. Seharusnya dengan ketakutan yang saya rasakan itu menjadi kan saya lebih mempersiapkan diri lebih matang sebelum menghadapi ujian.
Untuk cita-cita yang saya inginkan yaitu menjadi Accounting, saya yakin akan peluang yang saya dapatkan setelah lulus nanti. Yang terpenting sekarang adalah, saya harus melakukan usaha yang terbaik untuk menjaga dan meningkatkan stabilitas nilai saya yang sudah memuaskan dan memperbaiki serta meningkatkan nilai saya yang belum mendapatkan hasil yang maksimal. Pada jurusan akuntansi yang saya ambil sekarang banyak lapangan pekerjaan yang membutuhkan seorang accounting. Seperti halnya di Bank, perusahaan, dan masih banyak yang lainnya. Meskipun sekarang banyak sarjana yang setelah lulus kuliah masih menganggur, itu tidak membuat saya kepikiran. Karena orangtua saya slalu meyakini saya bahwa segala sesuatu itu sudah diatur oleh Allah SWT. Jadi jangan pernah berhenti berusaha dan berdoa supaya Allah SWT slalu meridhoi setiap apa yang saya lakukan.
Kesuksesan menurut saya pribadi adalah bila saya berhasil menuntaskan tugas-tugas kuliah yang orang lain belum tentu bisa menyelesaikan tugasnya sendiri. Tiap orang memiliki makna sukses yang berbeda dan sah-sah saja jika itu ditempuh dengan cara-cara fair. Yang tidak sah dan kerap menjadi masalah, keinginan sukses tadi diperoleh dengan menghalalkan segala cara. Misalnya, keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik dengan cara tidak belajar pada saat ujian tetapi malah membuat catatan kecil atau doping pada saat ujian. Padahal sesungguhnya, bukan kemenangan yang lebih perlu, melainkan proses mencapai kemenangan, mencapai sukses. Dan menurut saya hasil yang masih belum maksimal pun tidak menimbulkan masalah. Itu menjadikan saya ingin terus berusaha agar nilai maksimal yang saya harapkan dapat terwujud. Yang menghawatirkan banyak di antara kita yang tidak percaya dengan proses, justru tertumpu pada hasil. Apa yang terjadi, semua dilakukan dengan cara super singkat atau instan. Kita semua sudah dapat menduga, apa yang akan dilakukan oleh orang yang suka cara-cara instan. Ia akan ‘menyihir’ hatinya dengan apa yang dia inginkan, tanpa memperhitungkan efek dari sihirnya. Ya, jadi-jadian, hanya itulah kemampuan pesulap, bukan membuat jadi sebenarnya. Jadi-jadian ini merupakan implementasi dari sikap manusia yang tidak percaya pada proses. Sehingga semuanya ditempuh dengan jalan pintas. Manusia yang tak percaya proses ini sesungguhnya hanya menghilangkan kemanusiaannya saja dan menuju apa yang disebut “orang-orangan” bukan orang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar